Cara Sahur Dan Buka Puasa Yang Benar

Cara Sahur Dan Buka Puasa Yang Benar

Cara Sahur Dan Buka Puasa Yang BenarCara Sahur Dan Buka Puasa Yang Benar – Umat muslim di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa beberapa minggu kedepan.Banyak yang tidak tahu bagaimana Cara Sahur Dan Buka Puasa Yang Benar, sebab tidak semua orang memiliki kondisi fisik yang bagus untuk dapat menjalankan ibadah puasa ini sampai akhir, oleh sebab itu saya berikan artikel mengenai Cara Sahur Dan Buka Puasa Yang Benar.

Cara Sahur dan Buka Puasa Yang Benar

Banyak orang takut berpuasa, karena khawatir dengan gangguan maagnya atau penyakit lainnya. Sedang tidak berpuasa saja maag sering kambuh, apalagi bila menahan makan dan minum selama lebih dari sepuluh jam.

Namun, ternyata ada juga yang punya gangguan serupa tetapi tetap menjalankan puasa, dan tidak pernah mengalami keluhan perih dan nyeri ulu hati. Bahkan adapula yg malah bertambah sehat setelah sebulan penuh puasa serta keterusan puasa.Bulan Ramadhan telah tiba. Bagaimana cara berpuasa yg benar? Sehingga kita bisa memanfaatkannya untuk kesahatan kita. lalu bagaimana cara puasa yg salah? Simak dan baca artikel dibawah ini dengan seksama.Puasa dengan gangguan kesehatan telah sering dibahas keterkaitannya.

Namun orang jarang menyadari, berbuka atau makan sahur berperan penting untuk menjaga kesehatan. Berbuka dan makan sahur yang kurang benar justru akan menimbulkan gangguan kesehatan. Karena itu, sebenarnya menunda atau membatalkan kegiatan saat Ramadhan adalah tidak tepat.

Jika orang merasa lesu, lemah, serta kurang berkonsentrasi, sebenarnya itu tidak terkait langsung dengan ibadah puasanya melainkan oleh pola makan yang berubah. Dari tiga kali sehari menjadi dua kali, makan sahur dan buka.Puasa tidak harus menimbulkan gangguan kesehatan, bahkan dalam banyak kasus justru membuat tubuh bugar. Untuk itu memang diperlukan pengaturan buka puasa dan makan sahur yang benar, karena berbuka dan makan sahur tidaklah sekadar memasukkan makanan.

Jangan Minum Es

Ada kebiasaan salah yang dilakukan sebagian orang, yaitu minum air es atau es yang dicampur ke dalam minuman sebelum menyantap makanan lain.

Hal ini sebenarnya sangat merugikan, karena es dapat menahan rasa lapar. Akibatnya hidangan lain yang lebih bergizi bisa tidak disantap, sehingga mengurangi asupan zat gizi yang diperlukan.

Sebaiknya saat berbuka dimulai dengan minuman manis hangat dan makanan ringan yang mudah dicerna. Bisa teh manis, sirop, ditemani kurma, pisang goreng, atau sale pisang. Setelah kadar gula darah berangsur-angsur normal bisa dilakukan sholat maghrib.

Selang setengah jam barulah dilanjutkan dengan makanan lengkap. Makanlah secukupnya saja. Dua jam kemudian, setelah shalat tarawih, dapat dilanjutkan dengan hidangan yang masih tersisa.

Makan sahur pun jangan dianggap sepele. Tidak jarang orang enggan bangun untuk sahur. Padahal, makan sahur bukan sekadar agar saat berpuasa tidak merasa lapar melainkan untuk mengimbangi zat gizi yang tidak diperoleh tubuh selama sehari berpuasa. Karena itu, makan sahur tidak boleh sekadar kenyang tetapi harus bergizi tinggi.

Jadi, hidangan untuk makan sahur harus bisa menjadi cadangan kalori dan protein tinggi serta membuat lambung tidak cepat hampa makanan. Dengan demikian, rasa lapar tidak cepat dirasakan. Makanan yang cukup mengandung protein dan lemak adalah nasi, telur, dendeng, rendang, ikan, dan tentu saja sayur-sayuran.

Kebutuhan Energi

Kadang-kadang puasa dihubungkan dengan menurunnya gairah kerja. Padahal, puasa secara fisiologis tidak mengganggu kesehatan.

Masalah lapar dan haus itu lebih merupakan conditioned reflex yang dapat diatur. Dengan kata lain, rasa lapar dan haus bukanlah tanda mutlak dari kebutuhan tubuh akan makanan.

Kebutuhan energi, untuk bekerja misalnya, bisa dipenuhi dari cadangan energi pada hati, otot, lemak di bawah kulit, dan lain-lain. Justru berpuasa merupakan kesempatan memobilisasi timbunan lemak. Puasa juga mengistirahatkan ”mesin pencernaan’ ‘beberapa jam. Bahkan, puasa punya dampak positif lain.

Dr Otto Buchringer berdasarkan salah satu hasil penelitiannya menyebutkan, berpuasa dapat meremajakan sel-sel tubuh yang menua.

Pernyataan ini dilandasi oleh teori zat sisa (free radicals). Zat sisa yang berperan dalam kerusakan sel justru akan berkurang bila seseorang berpuasa. Hal ini didukung oleh penelitian Allan Cott MD yang disusun dalam sebuah buku berjudul Why Fast, yang membeberkan manfaat puasa dalam kaitannya dengan kecantikan dan awet muda. Ia antara lain menyebutkan, berpuasa memberikan kesan awet muda, membersihkan badan, menurunkan tekanan darah dan kadar lemak, mengendalikan libido, mengendorkan ketegangan jiwa, menajamkan indera serta dapat memperlambat proses ketuaan.

Sekian dulu informasi yang dapat saya berikan mengenai Cara Sahur Dan Buka Puasa Yang Benar.

11 Replies to “Cara Sahur Dan Buka Puasa Yang Benar”

  1. Sahur yang baik adalah sahur yang dilakukan pada akhir-akhir waktunya, namun perlu ada kewaspadaan untuk memperhatikan batas yang telah ditentukan, nah jika dikaitkan dengan waktu/jam, maka sahur yang baik dilakukan biasanya pada pukul 04.30-04.45 WIB atau sebelum waktu imsak tiba (peringatan bahwa waktu sahur hampir habis). menurut saya ya sob :D

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *