Siapa diantara kalian yang belum tahu Pantai Sawarna coba absen? Ini pengalaman gue ke Sawarna, soalnya gue juga baru pertama kali kesini. Terakhir jalan-jalan gue malah wisata curug Dago. Sempat ragu mau berangkat kesana, karena ada kendala pengereman sama si kalem. Tapi, karena niatan pengen tahu indahnya pantai sawarna, tetap penuh tekad buat membiasakan pengereman.
Awalnya bermula setelah perjalanan saya menuju ke Leuwi Hejo dan Curug Barong beberapa bulan lalu, dan ada wacana untuk jalan lagi di awal tahun 2016 tapi masih dirahasiakan. Sampai pada akhirnya munculah informasi kalau ada yang mau piknik ke pantai Sawarna. Well, gue langsung bilang tentative untuk ikut acara itu karena kendala pengereman.
Banyak yang bilang “Udah ikut aja, kapan lagi jalan-jalan bareng. Serukan pas kemaren ke Leuwi Hejo? Ini lebih seru lagi kok!” Jedyar mau ga mau langsung aja izin orang tua, izin cuti dan izin sama pacar buat jalan. Alhamdulillahnya approve semua itu perizinan.
1 minggu sebelum perjalanan dimulai, cari informasi sana-sini tentang perjalanan ke pantai Sawarna. Banyak yang bilang, meleng dikit siap2 nyemplung atau buat stir dan ndlosor. Akhirnya, prepare persiapan kendaraan dan keperluan lainnya seperti decker kaki & tangan.
Hari H saat perjalanan Jum’at, 22 Januari 2016. Badan udah siap, minimum safety gear udah siap, motor 90% siap & mental juga siap. Setelah kumpul semua orang yang mau jalan, briefing dulu sama road captain & sweeper buat perjalanan kesana.
Mulai dari jalur perjalanan, posisi kendaraan saat perjalanan, penentuan area istirahat sampai dimana harus melakukan pengisian bahan bakar ditentukan. Tidak lupa, dibuka dengan do’a agar perjalanan malam sampai ditujuan dengan selamat.
Jalur yang digunakan terbilang jalur utama yaitu Cibadak – Ciawi – Pel. Ratu – Sukabumi – Sawarna. Lho, kenapa ga lewat cikidang? Hmm.. Banyak yang bilang lebih extream dibanding jalur diatas, tapi lebih enak untuk cornering. Bahasan ini, cari di artikel lainnya aja karena bakalan panjang banget ceritanya nanti :)
Penasaran sama video perjalanan pulang dan pergi? Sabar! Nanti saya gabungin jadi 1 file dan saya upload di youtube channel saya! Buat yang penasaran, lebih baik subscribe aja dulu channelnya biar ga ketinggalan ya!
Ditengah perjalan menuju pantai Sawarna, rombongan berhenti di daerah warung jambu dan ciawi (kalau ga salah) untuk penjemputan 2 anggota lainnya yang ikut bersama rombongan. Setelah dirasa lengkap, lanjut perjalanan untuk menuju rest area untuk melakukan peregangan otot ketika lelah berkendara dan itu wajib jangan memaksakan perjalanan karena lelah.
Yups! Sampai di rest area seperti biasa, kamar mandi, pom bensin dan cemilan karena laper. Dari sekian motor yang ada di rombongan, hanya beberapa motor yang mengisi bensin karena rata-rata bahan bakar hanya berkurang 1 strip saja dari awal perjalanan.
Namun, petaka terjadi ketika saya dan 3 orang lainnya mulai kehabisan bensin saat akan sampai didaerah Karang Hawu. Jarum penunjuk bahan bakar tepat berada di atas garis merah batas kritis bahan bakar, untungnya (Indonesia banget nih) Tyo membawa bensin cadangan sebanyak +/1 1L untuk diisi sementara ke 4 kendaraan yang kehabisan bahan bakar, termasuk saya. Motorpun bisa digunakan sampai bertemu di tempat pengisian bensin eceran untuk diisi full tank agar tidak kehabisan lagi saat dalam perjalanan.
Setelah melewati perjalan yang luar biasa, melewati jembatan yang cukup membuat badan bergoyang ditambah mata yang cukup redup karena mengantuk, tepat pukul 05.30 pagi, rombongan sampailah di homestay Elsa yang temptnya nyaman tanpa dilewati banyak pengguna homestay yang lain.
Lelah, kantuk dan butuh istirahat sebelum melanjutkan aktifitas lainnya waktunya meregangkan otot yang lelah dan jadilah gambar dibawah ini.
Gimana? Kelihatanlah ya lelahnya mereka semua kecuali yang foto, dan ujung2nya tidur belakangan dan paling pules (kayanya sih). Kejadian selanjutnya yang tak terduga, listrik padam dan semua kegerahan. Terjadilah kejadian tidur di saung kaya dibawah ini :)
Dirasa cukup puas, seperti biasa persiapan menggunakan celana pendek dan baju seadanya untuk main-main sama air! Ini keren sih, sambil main air sambil melakukan kegiatan yang bikin gue engap! Tungguin aja videonya ntar ya, soalnya belum diupload sama yang ngerekam, haha!
Capek main air, nungguin matahari terbenam deh di pinggir pantai sambil ngopi & bakar tembakau. Tapi, sangat disayangkan pemandangan sunset terhalang oleh awan yang membuat tidak terlihat sempurna. Tetep, dokumentasi ada kok, lihat aja dibawah ya!
Malam sudah menyambut dan akhirnya kembali ke homestay untuk bilas dan makan malam. Sudah selesai semuanya, biasalah mengisi waktu luang dengan main remi. “Kalah bikin kopi ya!” itulah peraturannya, tapi setelah selesai permainan ga ada yang buat kopi, karena udah capek sama ngantuk.
Sempat dengar malam hari ada yang bangun “Motor lu jatuh, bantuin gue benerin!” haha.. Karena pondasi untuk bersandarnya motor adalah pasir pantai, ya otomatis rentan akan jatuh, apalagi saat hujan atau angin yang besar. Tapi, karena saya ngantuk hanya 2 orang yang bangun (perkiraan saya) untuk membenarkan motor tersebut.
Keesokannya, ya seperti biasa persiapan pagi hari mulai dari sarapan sampai persiapan untuk pulang yang ditutup oleh road captain dengan berdo’a terlebih dahulu untuk mengiringi perjalan pulang kembali ke Jakarta agar tetap selamat sampai tujuan.
Tujuan pertama sebelum menuju Jakarta adalah Tanjakan Habibi untuk beristirahat sejenak dan mengabadikan momen kebersamaan yang ada. Namun, 2 orang tertinggal di belakang. Cukup lama rombongan menunggu 2 orang tersebut dengan pikiran mungkin sedang mengambil foto/video sendiri. Teman lainnya, Rizal sempat menanyakan via BBM menanyakan keberadaannya.
“Lagi dimana? Ditungguin nih sama yang lain!” mungkin seperti itu pertanyaannya dan tak lama kemudian Rizal menanyakan “Ko, maur dimana ya? Ini Rahmat sama Oib lagi di maur!” semua bingung, dimana letaknya? Setelah 15 menit dari kabar tersebut, jawaban kami menunggu terungkap. Ternyata, Rahmat terjatuh dari kendaraannya dan langsung menuju puskesmas terdekat.
Rombongan mencari informasi puskesmas terdekat, dan lukanya cukup parah tapi untuk rider yang satu ini lain. Terus berjalan sampai didaerah Karang Hawu untuk rest, kemudian dilanjut sampai di Bogor untuk rest di rumah kawan lain sementara rombongan satu persatu mulai terpisah untuk menuju rumah masing-masing.
Sampai tulisan ini diterbitkan, Rahmat yang terjatuh sudah pulih kembali dan sampai dirumahnya dengan keadaan “Sempurna!” tapi gue yakin, pasti Rahmat lagi mikirin ganti body kendaraan bagian depan yang terbilang cukup parah akibat kecelakaan yang terjadi.
Nah, buat yang penasaran sama foto lainnya dari perjalanan #NgangonBebek ke Pantai Sawarna kali ini bisa langsung ke Facebook Personal Saya untuk melihat album Touring Kurang Piknik yang sudah di upload oleh teman-teman rombongan lainnya.
Untuk video, tolong sabar ya! Lagi dalam proses editing dan menunggu yang lain upload videonya masing-masing. Oke, karena udah kepanjangan ceritanya segini aja dulu ya. Ada yang mau nambahin tentang pantai sawarna?
Padahal rumah orang tua arah sana tapi kok belom pernah ke sana juga. Huehehehe. Mupeng bacanya Mas.
Wah, yg bener mas? Aku suka jalan arah sananya sih.. Menarik. Abis tanjakan, langsung belok tajam :) kapan2 kudu kesana mas :)
Foto pantainya kurang banyak deh ,jadi penasaran
Nanti ya, mba. Aku upload videonya biar lengkap. Kalau foto, keramean :)
wah sampe tidur di teras hihihi
Hihi.. Iya, mnugkin kelelahan dan ga kebagian tempat yang pw :)