Untuk para trader yang baru masuk ke dunia pasar modal, pasti cukup sering mendengar mengenai indikator fibonacci retracement dari siapapun. Hal ini biasanya diutarakan pada saat ingin menentukan level stop loss atau take profit pada saham yang dimilikinya. Lantas, bagaimana cara menggunakan indikator fibonacci ini?
Pada dasarnya, indikator fibonacci ini memiliki angka yang keluar saat menarik garisnya. Mulai dari 0%, 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8% sampai dengan titik 100%. Lantas, apa artinya ini? Persentase mana yang digunakan untuk menentukan stop loss atau take profit pada saham kalian?
Fungsi Dari Indikator Fibonacci Retracement
Sebelum kesana, gue akan jelaskan terlebih dahulu apa saja fungsi fibonacci selain untuk menentukan titik stop loss atau take profit itu sendiri. Pada dasarnya, indikator ini gue gunakan untuk menentukan titik support dan resistance pada saham yang gue miliki.
Dengan mengetahui hal tersebut, gue bisa dengan mudah menentukan kapan harus membeli saham ataupun menjual saham. Lebih sering, gue menggunakan ini untuk membeli saham yang sedang dalam posisi uptrend.
Bagaimana Cara Menggunakan Fibonacci Retracement?
Pertanyaannya muncul dari beberapa orang yang kenal atau ingin menggunakan indikator ini. Bagaimana menggunakan fibonacci retracement itu sendiri? Angka berapa yang dijadikan acuan untuk membeli sahamnya? Apakah 31,8% atau 68,2%? Silahkan lihat gambar di bawah ini ya.
Gambar diatas gue menggunakan website tradingview untuk lebih memudahkan kalian. Kenapa? Karena gratis, tapi dengan beberapa kondisi. Salah satunya adalah delayed data untuk pasar modal Indonesia selama 10 menit.
Gue beranggapan, disini kalian sudah tahu untuk memunculkan indikator fibonacci retracement di TradingView itu sendiri. Kalau belum tahu, kalian bisa lihat bagian panel sebelah kiri dari chart yang terbuka, kalian bisa pilih seperti yang terlihat di gambar ini.
Setelah itu, bagaimana sih cara menarik garis fibonacci retracement itu? Seperti gambar diatas, ada lingkaran yang berwarna ungu dibagian atas dan juga bawah. Cara menarik garis indikator fibonacci retracement agar terlihat level 38,2% dan 61,8% adalah:
- Titik awal kalian taruh pada low candle merah sebelum adanya candle hijau.
- Titik kedua, tarik di high candle hijau sebelum adanya candle merah berikutnya.
- Cari bagian yang tepat, sekiranya garis tersebut menyentuh bagian yang pas. Contohnya ada disaham $AGRO seperti digambar.
Cara Mengatur Tampilan Indikator Fibonacci Retracement
Tetapi, saat kalian pertama kali membuka TradingView dan memunculkan indikator fibonacci retracement itu sendiri kalian tidak akan melihat gambar seperti yang gue berikan. Ada beberapa yang harus kalian ubah terlebih dahulu, agar level 31,8% dan 68,2% terlihat dengan jelas. Silahkan kalian lihat pengaturan di bawah ini ya.
Pengaturan pertama yang bisa kalian lakukan adalah dengen menyeragamkan warna pada masing-masing level. Kalian bisa membedakan warna pada level 38,2% dan 61,8% agar lebih mudah. Bisa juga samakan saja semuanya, seperti diatas. Setelah itu, ada beberapa tambahan pada bagian bawah, silahkan lihat disini:
Pada bagian reverse silahkan kalian ceklis, hal ini untuk memudahkan kalian dalam menarik garis pada saat downtrend ataupun saham sedang dalam fase uptrend. Selain itu, bagian level kalian ubah kedalam persentase, agar lebih umum kalian melihatnya.
Kenapa Fibonacci 38,2% atau 61,8%?
Kalau berbicara mengenai bilangan fibonacci sendiri, tentu kalian yang bekerja pada bidang pemrograman pasti tahu. Apa saja angkanya? Betul! 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, …
Dari angka-angka tersebut, apabila kita menghitungnya akan muncul angka 0,618 dan juga 0,382. Itulah yang membuat angka 38,2% dan juga 61,8% pada indikator fibonacci retracement menjadi golden ratio yang sering digunakan oleh para trader. Baik menentukan titik stop loss ataupun take profit.
Sampai disini semoga teman-teman yang baru memulai masuk ke dunia pasar modal, menjadi tercerahkan dan paham bagaimana cara menggunakan fibonacci retracement itu sendiri.
terima kasih informasinya