Pertamina atau Shell? Itu Pilihan Kalian!

Pertamina atau Shell

Gue sempet nulis tentang pilihan gue menggunakan premium atau pertamax, tapi gue mau bahas sedikit lebih pilih pertamina atau shell? Kalau bahas masalah bahan bakar minyak (BBM), pasti kalian semua udah tahu kalau gue pengguna produknya pertamina, tapi sekarang gue mau bahas sedikit bukan tentang produk yang gue pakai. Melainkan pembuat dari produk tersebut, bolehkan?

Jadi gini, sebelum ke ceritanya gue mau kasih tahu dulu kalau gue itu memang pengguna pertamax untuk kuda besi gue dan gue sendiri typical orang yang lebih suka mengisi bahan bakar langsung penuh sesuai tank kuda besi gue. Kenapa? Karena menurut gue lebih praktis, dibandingkan kalau gue harus isi dalam jumlah rupiah yang sesuai keinginan.

Cerita Tentang Pertamina dan Shell

Pertamina atau Shell

Ceritanya itu kemarin gue habis pulang dari salah satu acara (belum gue tulis sih di blog ini) sempet ngelihat pengukur bahan bakar di kuda besi gue. Sudah batas dimana gue ga mungkin bawa motornya ngebut, karena menurut perkiraan gue udah ga akan cukup sampai tempat pengisian bahan bakar terdekat.

Gue sempet mikir kalau pom bensin pertamina itu cukup jauh, jadi ya sudah gue memutuskan untuk mengisi dengan bahan bakar jenis lain. Kebetulan didekat tempat tersebut ada pom bensin shell, ya sudah mau dibilang apa isenglah gue isi, tapi tidak dalam keadaan penuh seperti biasanya. Hanya mengisi +/- Rp. 20.000 karena memang hanya dalam keadaan darurat dan masih ada trauma karena mesin terasa panas dan tarikan motor tidak begitu enak saat menggunakan shell dalam posisi motor masih standar pabrik.

Semua proses sama saja dengan pom bensin seperti biasa, disambut hangat dengan petugas dan ditanyakan ingin mengisi jenis bahan bakar seperti apa dan gue cukup santai menjawab menggunakan V-Power. Selesai proses pengisian, bayar dikasir dan yasudah tanpa pikir panjang gue jalan balik lah.

Selang beberapa waktu, gue cukup merasakan dan berkata dalam hati “kok ini tarikan motor enak ya? Apa karena kondisi dingin? Ah, mungkin masih ada campuran pertamax didalamnya!” yaudahlah, gue males mikir karena emang udah jam 11 malam, lanjut aja pulang sampe rumah. Disini ada keanehan lainnya, mesin motor gue kok ga kerasa panas? Aneh ya, yang sudah-sudah mesin motor gue dulu panas banget pas pake v-power ini.

Karena emang dasarnya males mikir, yaudah gue bawa masuk aja itu motor dan besoknya (sampai hari ini) gue ngerasain kok tarikan motornya lebih enteng ya? Oke, fix berarti motor gue sekarang udah cocok sama shell v-power yang awalnya ga cocok.

Hari ini justru gue mengalami hal diluar dugaan gue lah, emang sih pas banget bensin gue habis dan mau ga mau cari pom bensin shell terdekat dari kantor. Penasaran sama performanya, gue langsung tes isi bensin dengan cukup berkata “mas, v-power full!”

Sebenarnya, dari perkataan tersebut gue mau tahu apakah ada kenakalan oknum petugas SPBU shell ini? Karena, seperti tulisan yang sudah-sudah, gue mengalami hal yang… Ah sudahlah, kalian baca sendiri saja. Tetapi, cukup mengejutkan, saat melihat pengisian tertulis Rp. 23.1xx. Baru mau bilang “mas dibulatkan saja jadi Rp. 24.000” ternyata petugas tersebut sudah lebih dulu membulatkan, dan 1 kata yang bisa gue bilang. WOW!

Gue ga pernah ngalamin ini di SPBU lain saat mengisi pertamax. Bahkan, setiap gue isi penuh dan tertulis Rp. 19.240 terkadang pembulatannya malah menjadi Rp. 20.000 tanpa ditambahkan atau dibulatkan sesuai dengan uang yang gue keluarkan, so? Untuk saat ini ketika ada orang yang bertanya sama gue pilih pertamina atau shell mungkin gue akan jawab, SHELL!

Kenapa gue harus pilih shell?

  • Perbandingan di sisi kendaraan bermotor yang gue gunakan, lebih terasa shell v-power dibanding gue menggunakan pertamax.
  • Pelayanan di shell, ternyata lebih baik dibandingkan pertamina.
  • Ternyata ada program point yang bisa ditukarkan saat kalian mengisi kendaraan kalian, bisa dapat potongan atau ditukar apapun sesuai dengan promo dari mereka.

Lantas, apa yang menurut gue harus dilakukan shell untuk kedepannya? Cukup 1 sih, menambah SPBU-nya di beberapa titik. Kenapa? Sejujurnya, SPBU shell sendiri terasa masih kurang banyak untuk dibeberapa daerah. Kebayangkan kalau lagi jalan dimana, ternyata ga ada SPBU-nya, mau isi dimana? Ga mungkin harus berjalan cukup jauh. Tapi, selama beberapa kali gue menggunakan pabrikan ini pelayanannya cukup bisa memuaskan gue pribadi sih.

Well, semua itu hanya opini pribadi gue saja. Ga bisa dibilang baik, ga bisa dibilang buruk. Ga bisa dibilang benar, atau disalahkan. Semuanya hanya berdasarkan pengalaman pribadi gue aja. Nah, kalau kalian sendiri gimana. Pilih pertamina atau shell? Silahkan tulis dikolom komentar, ya!

2 Replies to “Pertamina atau Shell? Itu Pilihan Kalian!”

  1. Shell emang lebih bagus daripada produknya pertamina, tapi ya itu, penyakitnya cuma satu. SPBU nya masih sedikit. hiks. Kalau pake shell paling pas lewat spbu-nya, kalau ketagihan repot beli bensinnya hahaha jauuuhh dari sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *