“Perlukah Kita Memiliki Sifat Inisiatif yang Tinggi?” mugkin ini pertanyaan yang sedikit “ngawur” dan tidak sepantasnya dituliskan di blog sederhana ini. Baiklah, sekarang waktunya kita sedikit membahas mengenai sifat yang seharusnya dimiliki oleh orang banyak.
Inisiatif sendiri adalah kemampuan untuk memutuskan dan melakukan sesuatu yang benar tanpa harus diberi tahu, mampu menemukan apa yang seharusnya dikerjakan terhadap sesuatu yang ada di sekitar, berusaha untuk terus bergerak untuk melakukan beberapa hal walau keadaan terasa semakin sulit.
Ketika seorang inisiator menemukan kesempatan dalam kesulitannya, kesempatan itu segera diambil dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memecahkan hal-hal yang sedang ia pecahkan. Bahkan dengan inisiatif yang tinggi seseorang mampu menemukan permasalahan dan kesulitan yang tersirat dan mampu juga memutuskan solusi lalu menyelesaikan permasalahan tersebut.
Banyak orang yang memandang bahwa inisiatif adalah suatu hal yang abstrak. Bagi sebagian orang berinisiatif bagaikan memikirkan hal gaib yang sulit untuk divisualkan. Contoh sederhananya, ketika seorang pemateri dalam diskusi lupa untuk membawa materi yang akan dipresentasikannya, atau tiba-tiba laptopnya rusak.
Jika pemateri itu minim inisiatif, ia hanya duduk kebingungan menunggu hal yang tidak pasti. Tapi jika ia punya inisiatif ia akan memutuskan sesuatu yang membuat permasalahan ni terselesaikan. Misalkan solusinya adalah menggunakan white-board atau media lainnya, membangun kembali kerangka yang akan ia jelaskan dengan sekedar menuliskan key-point nya, menguraikan materi secara jelas dan runtut.
Jika ia mampu memaparkan materi presentasi dengan mengagumkan juga dimengerti oleh peserta walaupun tanpa bantuan teknologi, ia justru akan mendapatkan nilai tambah dari pada menggunakan bantuan teknologi tapi tidak mampu menyampaikan dengan optimal. Dari contoh sederhana ini kita bisa membedakan apa itu inisiatif. Inisiatif adalah sesuatu yang realistis bagi orang yang memiliki kemampuan untuk berinisiatif, dan merupakan sesuatu yang abstrak bagi orang yang minim inisiatif.
Balik lagi kepada topik awal kita, perlukah kita memiliki sifat insiatif yang tinggi? Menurut gue, pribadi itu sangat penting. Apalagi kalian sedang berada dalam posisi yang memang diharuskan membutuhkannya seperti contoh diatas. Namun, bagaimana jika kita memiliki sifat ini namun tidak terlalu tinggi? Dalam arti lain, kalian harus disuruh terlebih dahulu barulah melakukan sesuatu hal.
Sah-sah saja. Semua tergantung dari kepribadian masing-masing orang. Tetapi, kalian akan menemukan banyak kendala dan hambatan dalam melakukan sesuatu. Mulai dari dibicarakan oleh teman, sahabat atau yang lain sampai tidak berkembangnya diri kalian sendiri. Jadi, masih perlukah memiliki sifat inisiatif yang tinggi menurut kalian? Silahkan berkomentar, ya!
buat pribadi masing2 harus pnya di namanya inisiatif…
kebayang dulu g ada inisiatif buat merdeka, mungkin masih “terjajah” kita :p
Haha.. Iya juga, ya. Kalau ga ada inisiatif, masihlah sampai sekarang terjajah :)
Aku juga anaknya penuh inisiatif banget kak!
Apalagi kalo menyangkut drama-drama yang susah di-move-on-in,
Beuh, langsung inisiatif dibikinin postingannya dan di-spazzing-in ke seantero timeline bhahahaha…
Wah, teh Erry mah inisiatifnya luar biasa :)
Nah menurutku malah sifat inisiatif ini yang harus ditumbuhkan sejak usia sekolah dini, dibandingkan harus bisa hapal mati rumus matematika atau fisika. Karena sifat itu harus keluar dari diri sendiri, sedangkan rumus bisa dicontek dari bawah meja #eh
:D
Setuju, karena inisiatif memang harus ada sejak kecil sih :)