Untuk apa sih kalian menerapkan cara setting cloudflare untuk website atau blog kalian? Salah satunya adalah untuk menaikan kecepatan loading website atau blog kalian. Selain itu, untuk mengamankan dari serangan DDoS yang bisa saja dilakukan oleh kompetitor atau siapapun yang aktif berinternet. Sebenarnya, apa sih cloudflare itu sendiri?
Ada banyak cara sebenarnya untuk menaikan kecepatan loading website atau blog yang kalian kelola. Mulai dari menggunakan plugin tambahan (apabila menggunakan wordpress) dan juga mengatur beberapa settingan melalui cpanel yang kalian punya.
Misalnya, kalian bisa melakukan optimasi gambar pada artikel kalian dengan menggunakan plugin seperti SmushPRO, Imagify dan lain sebagainya untuk mengubah format dari .png menjadi format .WebP seperti rekomendasi para pakar.
Selain itu, kalian juga bisa menggunakan plugin cache untuk mempersingkat waktu loading website atau blog kalian. Semakin cepat website kalian, pengunjung akan semakin senang begitupun dengan mesin pencari google. Lantas, bagaimana kalau hal tersebut masih kurang optimal? Kalian bisa menggunakan cloudflare.
Apa Itu CloudFlare CDN?
Cloudflare adalah salah satu vendor penyedia jasa Content Delivery Network (CDN) secara gratis dan dapat digunakan oleh siapa saja. Ada cukup banyak pengaturan yang bisa kalian gunakan, mulai dari mengatur name server, cache, speed optimitation bahkan sampai tambahan tools seperti railgun.
Untuk kali ini, gue tidak akan memberikan bagaimana mengaru name server pada cloudflare karena gue anggap kalian sudah bisa melakukan setting cloudflare pada bagian tersebut.
Cloudflare sendiri seperti yang gue bilang, selain menaikan kecepatan blog kalian juga akan terlindungi dari serangan DDoS yang bisa saja dilakukan. Selain itu, ada beberapa kelebihan cloudflare yang bisa kalian dapatkan, diantaranya:
- Menganalisis semua permintaan yang dikirimkan ke website
- Kemudahan instalasi sertifikat SSL
- Network gateway (gerbang jaringan) antara protokol
Mengatur dan Mengkonfigurasi Cloudflare Untuk Website
Sekarang, gue akan membongkar pengaturan cloudflare yang gue gunakan saat ini untuk menaikan kecepatan loading website aldyputra ini. Mulai dari pengaturan cache sampai dengan pengaturan page rules lengkap dengan gambar. Silahkan kalian ikuti langkah-langkah setting cloudflare dibawah ini:
Konfigurasi Cache Cloudflare
Pengaturan pertama yang akan gue berikan kepada kalian ada pada bagian cache. Ada beberapa pilihan disana, seperti caching level, browser cache TTL sampai dengan pengaturan always online dari cloudflare sendiri.
Untuk caching level, gue menggunakan tipe standar dengan browse cache TTL memilih respect existing headers. Sedangkan pada bagian always online, gue menghidupkan (ON) pengaturan ini agar apabila hosting gue saat ini mengalami down tidak berdampak pada blog aldyputra ini. Untuk setting cloudflare lainnya pada bagian cache, diharuskan membayar layanan jasa ini.
Konfigurasi Page Rules Cloudflare
Settingan yang jarang disentuh oleh para pengguna cloudflare sendiri ada pada bagian page rules ini. Padahal, bagian inilah yang memberikan kriteria seperti apa cache yang akan dijalankan untuk blog wordpress yang kalian miliki.
Bagaimana gue melakukan pengaturan page rules pada cloudflare untuk blog ini? Kalian bisa lihat langsung seperti gambar dibawah ini:
Konfigurasi Speed Optimitation Cloudflare
Hal terakhir yang gue lakukan saat melakukan setting cloudflare CDN ini dengan memaksimalkan fitur speed optimitation yang diberikan. Mulai dari penggunaan auto minify, brotli sampai dengan railgun dan rocket loader.
Namun, untuk rocket loader sendiri tidak gue gunakan karena terlalu memakan waktu saat loading website yang menggunakannya. Untuk lebih jelas bagaimana gue melakukan setting cloudflare untuk menaikan loading blog ini, kalian bisa melihat gambar dibawah ini:
Selain cache, page rules dan speed optimitation yang gue lakukan saat setting cloudflare pertama kalia. Gue biasanya melakukan pengaturan network pada cloudflare agar hasilnya lebih maksimal. Apa saja yang gue lakukan, berikut ini listnya:
- HTTP/2: ON
- HTTP/3 (with QUIC): ON
- 0-RTT Connection Resumption: ON
- IPv6 Compatibillity: ON
- WebSockets: OFF
- Onion Routing: ON
- Pseudo IPv4: OFF
- IP Geolocation: ON
Dengan settingan seperti diatas pada cloudflare yang gue gunakan saat ini, terbilang hasilnya cukup mengesankan. Perlu diingat, penggunaan cloudflare CDN yang gratis akan maksimal apabila kalian belum memiliki traffic website yang cukup tinggi, seperti blog ini. Ada yang masih bingung untuk melakukan setting cloudflare CDN tanpa cpanel hosting ini?