Menikmati Libur Dengan Berkeliling Rumah Sakit bagi sebagian orang merupakan hal yang sangat membosankan. Namun, lain halnya dengan 11 blogger yang bersedia datang dari tempat masing-masing menuju ke rumah sakit yang berada di daerah Bintaro. Tidak terkecuali saya, yang tinggal dari daerah Kampung Melayu, Jakarta Selatan.
Bermula karena ketidak sengajaan saya melihat akun twitter eyang @anjarisme yang membahas mengenai #Blogger2Hospital. Karena penasaran, saya langsung bertanya kepada beliau bolehkah saya ikut? Tanpa bertanya kapan, dimana & jam berapa langsung saja mendaftar untuk ikut kegiatan tersebut.
Menikmati Berkeliling Rumah Sakit
Setelah bertanya lebih lanjut, ternyata diadakan pada tanggal 29 Maret 2014 dan mengambil tempat di R.S Premier Bintaro. Lumayan jauh, tapi karena semangat yang ingin tahu mengenai seluk beluk rumah sakit saya tetap semangat untuk datang menghadiri kegiatan #Blogger2Hospital ini.
Well, pertama kali datang dirumah sakit yang satu ini saya seperti sedang tidak berada dirumah sakit. Bahkan, saya janjian kepada eyang @anjarisme didepan salah satu kedai kopi yang berinisial starbucks ini. Ternyata, beberapa rekan blogger lainnya sudah terlebih dahulu datang yg akhirnya berkenalan satu sama lain.
Setelah semua blogger berkumpul di lobi, kami berganti kaos putih bertuliskan “Blogger2Hospital” untuk dipakai selama kegiatan berlangsung. Kami diterima oleh Marketing Manager RS Premier Bintaro, drg. Nailufar, MARS & dr.Angela. Ngobrol santai serta membicarakan teknis sambil menikmati hidangan yang disediakan di Ruang Medik Komite. Pihak R.S begitu responsif menerima kehadiran para blogger dan mendapat tempat yang istimewa.
Tahukah kalian, saya sedang berada diruangan apa? Bagi yang ikut kegiatan #Blogger2Hospital akan tau, karena pertama sekali kita semua dibawa keruangan IGD (Instalasi Gawat Darurat). Di sana ada beberapa petugas yang ikut melengkapi paparan penjelasan dr. Nailufar, dijelaskan bahwa prosedur wajib bagi pasien yang datang, harus melalui assesment awal dengan menemui dokter selama lima menit, agar dapat diketahui tingkat emergency post pasien, apakah parah, semi parah atau tidak parah.
Oleh karena itu, jika kalian melihat ada warna-warna di lantai yang berfungsi sebagai petunjuk kemana pasien harus ditangani. Tiga warna tersebut adalah Merah, Kuning dan Hijau. Warna Merah menandakan jalur untuk pasien yang kegawatdaruratannya tinggi, Warna Kuning, tinggi namun tidak terlalu parah dan Warna Hijau untuk pasien yang tidak parah dan tidak memerlukan tindakan medis segera.
Seharusnya, setiap rumah sakit itu melakukan apa yang dikatakan oleh ibu Sri, salah satu petuugas IGD yang mengatakan bahwa IGD juga harus menerapkan First Life Safety untuk semua pasien. Di RS Premier, setelah prosedur lima menit menemui dokter, pasien akan ketahuan tingkat emergency post-nya. Jika tak memerlukan tindakan medis segera atau tidak parah, pasien akan distabilkan dulu dan dirujuk ke rumah sakit lain yang sesuai dengan tingkat kemampuan pasien. Cukup masuk akal, agar pasien tidak terlalu kaget ketika melakukan segala urusan adminstrasi nantinya.
Dari ruangan IGD, semua blogger menuju ruangan Radiologi. Petugas disana menjelaskan bahwa Radiologi, Laboratorium dan Farmasi dapat berfungsi sebagai penunjang diagnostik bagi pasien. Di RS Premier Bintaro,ketika pasien melakukan X Ray, selalu harus memakai rompi berlapis PB (Tiimbal) yang telah disediakan, agar keamanan pasien dari efek radiasi X Ray dapat dicegah.
Dari Ruang Radiologi, menuju Ruang Medical Check Up (MCU), kami mendapat pengetahuan bahwa MCU dibagi dua, ada yang Basic, yang meliputi pemeriksaan Laboratorium, Torax dan EKG. Sedangkan bagian General MCU, selain mendapatkan pemeriksaan basic, ditambah juga USG dan Mamografi.
Lalu kami menuju ruang Documentation Based Care (DBC) yang merupakan program pemulihan untuk memperbaiki sistem otot pada tulang belakang yang meliputi pinggang, leher dan punggung agar normal kembali dilakukan upaya terapi gerakan menggunakan alat-alat yang tersedia di sana. Klinik DBC di RS Premier Bintaro ini didirikan pada Tahun 2006 dan merupakan klinik pertama di Indonesia. Jadi, ceritanya ngapain ke luar negeri kalau di Indonesia sendiri sudah ada klinik yang satu ini?
Diruangan ini, semua blogger diizinkan untuk mencoba alat terapi yang ada pada ruangan terapi ini. Selesai dari ruang terapi DBC, para peserta blogger yang wanita mengunjungi salah satu pasien di sana, karena keterbatasan dan demi kenyamanan pasien diputuskan para blogger wanita sajalah yang menemui pasien yg sedang dirawat.
Diatas adalah sedikit testimoni dan sebuah persembahan dari @WeekdaysMagic untuk #Blogger2Hospital yang sudah saya buatkan. Harapan saya kedepannya, semoga dengan adanya sosialisasi seperti yang dilakukan oleh blogger kali ini dapat mengedukasi kepada setiap orang yang masih sangat awam mengenai rumah sakit dan tidak ada lagi complain ketika pasien berada diruang IGD karena dianggap tidak dilayani oleh pihak rumah sakit. Gimana? Ingin mencoba Menikmati Libur Dengan Berkeliling Rumah Sakit ??
Wow.. Makasih postingan dan videonya mad.. Next event ikut lagi ya
Insya Allah eyang, kalau ada kesempatan dan kegiatan serupa di lain waktu saya berkenan hadir :)