Keuangan keluarga, sebuah hal yang memang harus diatur setelah menikah. Hal ini dilakukan agar finansial kita tidak terganggu untuk kedepannya, apalagi kalian berniat memiliki keturunan dengan cukup cepat. Selain itu, dengan mengatur keuangan kalian tahu bagian mana yang terlalu besar untuk pengeluaran kalian setiap bulannya.
Cara Mengatur Keuangan Keluarga Dengan Efektif
Banyak yang memiliki gaji besar masih belum terbiasa untuk mengatur finansialnya setelah berumah tangga. Tapi, tidak sedikit juga yang berpenghasilan kecil sudah menjadi ahli dalam bidang ini. Berikut beberapa tips mengatur keuangan keluarga yang selama ini gue lakukan.
Untuk mengatur keuangan keluarga, yang paling penting pertama kali adalah membuat tabel keuangan keluarga kalian sendiri. Karena gue sudah terbiasa dengan hal ini, cukup memberikan beberapa tambahan saja didalamnya. Contohnya seperti dibawah ini:
Diatas adalah contoh tabel perencanaan keuangan keluarga yang gue punya secara pribadi. Dari sini, gue bisa merencanakan apa saja pengeluaran setiap bulan, pemasukan gue seberapa besar dan lain sebagainya. Dengan menggunakan tabel diatas, catatan finansial gue tertata rapih setiap bulannya.
Kenapa harus menggunakan tabel seperti diatas? Hal ini tentu ada tujuannya, diantaranya kalian bisa melakukan beberapa hal ini:
Membuat Daftar Pengeluaran
Ketika kalian membuat tabel perencanaan keuangan seperti diatas, kalian akan terbiasa menyisihkan uang gaji kalian (besar/kecil) untuk beberapa pengeluaran penting setiap bulannya. Biasanya, yang gue lakukan adalah mencatat pengeluaran rumah tangga bulanan terlebih dahulu.
Misal untuk kebutuhan keluarga, pembelian paket internet, pembayaran listrik bulanan dan lain sebagainya. Dengan mencatat beberapa pengeluaran tersebut, finansial kalian sudah bisa kalian baca untuk bulan kedepannya.
Mencatat Tanggal Tagihan
Untuk hal ini, biasanya banyak yang lupa. Itulah gunanya mencatat, seberapa besar tagihan kalian, kapan waktunya tagihan tersebut, dan lain sebagainya. Untuk kasus gue, biasanya gue catat dari yang terbesar sampai yang terkecil.
Misalnya, pembayaran cicilan rumah, kartu kredit dan lain sebagainya. Mungkin kalau ada biaya arisan keluarga atau tetangga, itu perlu kalian catat juga untuk menghindari kalian menggunakan uang gaji kalian untuk hal lainnya yang tidak perlu.
Mengingat Hutang Setiap Bulan
Pada dasarnya, hutang yang dimaksud disini adalah pengeluaran rutin setiap bulannya. Termasuk arisan yang gue bahas diatas, itu termasuk hutang. Selain itu, apabila kalian memiliki cicilan itu juga termasuk kedalam hutang. Kalian harus ingat dan membayarnya, itulah kenapa harus dicatat dalam tabel perencanaan keuangan seperti diatas.
Memikirkan Dana Darurat
Keuangan keluarga tentu tidak bisa asal direncanakan saja. Pada suatu saat, kalian membutuhkan yang namanya dana darurat untuk keperluan apapun yang mendesak. Contohnya dalam kasus gue adalah dana melahirkan istri.
Untuk kasus diatas, apabila kalian tidak memikirkannya dan mencatat sebagai dana darurat kalian akan kalang kabut saat ada hal yang tidak semestinya. Biasanya, kalau gue menyebut dana darurat adalah “uang mati” yang gue tabungkan, baik dalam jumlah besar atau kecil ini cukup penting dalam finansial keluarga.
Memantau Pengeluaran
Terakhir dalam keuangan keluarga adalah kalian bisa memantau seberapa besar pengeluaran bulanan kalian. Nantinya, kalian akan tahu apa penyebab pengeluaran kalian menjadi besar dan kenapa pada bulan tertentu kecil.
Dengan menggunakan tabel diatas, finansial keluarga kalian akan menjadi lebih efektif dan tidak membuat kalian boros setiap bulannya. Tapi, semua kembali lagi kepada orangnya masing-masing ya boros atau tidak :)
Hal ini sudah gue lakukan jauh sebelum gue berkeluarga seperti saat ini. Dengan cara yang sama diatas, gue bisa mengatur keuangan pernikahan gue dengan cukup lancar tanpa adanya gangguan finansial. Balik lagi, untuk keuangan keluarga memang sedikit berbeda dan perlu sedikit perubahan yang dilakukan.
Semoga dengan cara diatas, kebutuhan finansial kalian tidak terganggu. Hal ini bisa terbilang cukup efektif untuk kalian yang memiliki gaji besar ataupun kecil, karena sudah dilakukan juga dengan adik gue sampai saat ini. Pertanyaan gue, yang mengatur keuangan keluarga kalian itu suami atau istri sih?
makasih sharingnya
Sama2