Perkembangan konten digital belakangan ini mulai membutuhkan kualitas audio yang baik, dengan mengandalkan beberapa rekomendasi microphone yang sesuai. Entah kalian akan membuat konten podcast, gaming ataupun untuk kebutuhan membuat konten ASMR (Autonomous Sensory Meridian Response).
Mengenal 5 Jenis Microphone (Mic)
Untuk kalian yang sudah terbiasa dengan studio rekaman, tentu sudah paham betul perbedaan jenis micrphone yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan microphone wireless atau yang lainnya? Ada beberapa jenis microphone (mic) yang perlu kalian ketahui sebelum membelinya, berikut diantaranya:
Mic Condenser
Jenis microphone yang pertama adalah mic condenser (kondensor). Microphone (mic) condenser ini adalah mikrofon yang dapat mengubah suara akustik menjadi suara dengan sinyal digital. Kebanyakan, microphone condenser ini digunakan untuk beberapa kebutuhan karena memiliki sensitivitas yang lebih tinggi.
Mau buat konten ASMR? Gaming? Kalian bisa menggunakan beberapa microphone condenser untuk ASMR dan gaming agar suara yang dihasilkan lebih baik, apalagi yang memiliki frekuensi VHF dan merekamnya didalam studio rumahan yang kalian miliki. Kalian bisa melihat beberapa daftar mic condenser yang sudah gue buatkan.
Mic Dynamic
Jenis microphone (mic) yang berikutnya adalah mic dynamic. Apa itu mic dynamic? Mic dynamic adalah jenis microphone yang memiliki jangkauan cukup luas. Selain itu, mic jenis ini memiliki daya tahan yang cukup kuat dibandingkan dengan mic condenser. Bahkan, ketika dibantingpun mic yang satu ini dapat bertahan dengan sempurna.
Selain memiliki kelebihan atau keunggulan mic dynamic pada umumnya yaitu tahan banting, Kelemahan mic dynamic sendiri sebenarnya tidak terlalu kuat. Pada umumnya, memiliki respon frekuensi yang terbatas. Mic jenis dynamic ini lebih cocok digunakan untuk menahan tingkat tekanan suara yang tinggi (sound pressure level). Misalnya untuk drum, bunyi gitar yang keras, dan sebagainya.
Lavalier Microphone
Jenis microphone untuk membuat konten jarak jauh adalah lavalier microphone atau yang lebih dikenal dengan mic clip on. Memiliki ukuran yang cukup kecil, mudah dibawa kemana-mana dan bisa digunakan tanpa terlihat sekalipun karena jenis ini menggunakan koneksi wireless.
Cara menggunakan mic clip on ini sendiri cukup mudah, kalian cukup menyambungkan ke kamera dan jepti pada bagian kerah baju atau dibagian yang tidak terlalu jauh dengan mulut pembicara. Harga mic clip on / wireless ini sendiri bervariasi, dari yang ratusan ribu sampai jutaan rupiah.
Mau mencoba untuk membuat mic clip on sendiri? Gue sudah pernah memberikan caranya, silahkan dilihat sendiri saja ya agar kalian tidak mengeluarkan uang banyak untuk mic wireless.
Shotgun Mic
Shotgun mic, biasa digunakan oleh para YouTuber yang membuat kontennya sendiri. Ada beberapa merek rekomendasi shotgun mic yang bisa kalian gunakan, seperti mic Rode NT1A, mic Rode Smartlav, RODE VideoMic GO On-Camera Shotgun dan lain sebagainya.
Banyak yang menggunakan ini pada kamera DSLR karena tipe microphone ini dapat menangkap suara sempurna dari arah depan, tanpa mengambil arah samping kiri, kanan dan belakang. Suara yang dihasilkan akan terfokus pada orang yang tepat berada di depannya.
Boompole
Jenis terakhir adalah boompole atau lebih dikenal dengan sebutan boom. Sebenarnya, apa itu boompole? Boompole atau boom adalah sebuah tiang yang memang digunakan agar mikrofon lebih dekat dengan pembicara. Tiang ini dapat kalian panjangkan atau pendekkan sesuai dengan kebutuhan. Lalu, pada bagian ujung terdapat sekrup untuk mikrofon, salah satunya adalah shotgun mic.
Cara Memilih Microphone (Mic) Yang Tepat
Setelah tahu beberapa jenis microphone yang beredar dipasaran, kalian harut tahu bagaimana cara memilih microphone (mic) yang tepat dengan kebutuhan kalian. Apakah untuk ASMR, Gaming atau YouTube. Berikut ini beberapa cara memilih mic yang tepat menurut pribadi:
Pola Tangkapan Suara
Pertama, kalian harus mengenai pola tangkapan suara pada mic yang akan kalian beli. Secara umum ada 2 tipe pola tangkapan suara pada microphone itu sendiri, yaitu tipe cardioid dan tipe supercardioid. Apabila kalian ingin menggunakan mic sambil bergerak, seperi menjadi pembawa acara, pilihlah mic yang memiliki pola cardioid. Karena, dapat menangkap suara meskipun tidak tepat berada di depan mic tersebut.
Apabila kalian tidak banyak bergerak seperti membuat konten ASMR, Gaming atau lainnya yang tidak menggerakan mikrofon cukup banyak, kalian bisa memilih microphone yang memiliki pola supercardioid ini.
Bandingkan Jangkauan dan Frekuensi
Biasanya, sebelum membeli sebuah microphone kalian akan mengecek frekuensi mikrofon tersebut. Pada kemasan microphone tertulis dan dijelaskan berapa minimal Hz dan maksimal kHz frekuensi yang didapat oleh mikrofon tersebut. Semakin tinggi kHz yang dihasilkan, maka semakin bagus juga suara yang dikeluarkan oleh microphone tersebut.
Untuk patokan memilih microphone (mic), untuk suara rendah kalian bisa menggunakan mikrofon 70 Hz atau yang lebih rendah dari itu. Sebaliknya, apabila kalian ingin suara yang cukup tinggi makan pilih mikrofon dengan frekuensi tinggi dengan tangkapah 15 kHz atau diatasnya.
Perhatikan Sensitivitas Microphone
Tips atau cara memilih mikrofon yang terakhir adalah memperhatikan sensitivitas pada mic tersebut. Umumnya, tingkat sensitivitas mikrofon berada pada -50DB. Mikrofon ini bisa kalian gunakan sebagai microphone untuk ASMR karena dapat menangkap suara lembut yang dihasilkan oleh suatu benda.
Rekomendasi Microphone (Mic) Dynamic Terbaik
Untuk kalian yang membutuhkan microphone dynamic atau memiliki jangkauan yang cukup luas, berikut ini beberapa rekomendasi microphone (mic) yang bisa kalian miliki:
Mic RODE Procaster
Memiliki tipe tangkapan suara cardioid dan memiliki frekuensi 75 Hz sampai dengan 18 kHz. Selain itu, mikrophone ini tidak terlalu berat karena hanya kurang dari 1 kg. Micrphone untuk komentator berlabel rode procaster ini kurang lebih Rp. 2.500.000 saja.
Mic Audio-Techinica BP40
Rekomendasi microphone (mic) ini memiliki diafragma yang cukup besar, cocok untuk yang suka membuat podcast. Memiliki pola tangkapan suara hypercardiod dan memiliki frekuensi 50 Hz sampai 16 kHz. Harga mikrofon Audio-Techinca BP40 ini sekitar RP. 5.500.000, biasanya microphone untuk podcast ini juga dipakai untuk siaran radio.
Mic Neumann BCM 705
Untuk yang memiliki dana lebih, gue memberikan rekomendasi mic yang satu ini karena selain digunakan untuk membuat konten, mikrofon ini bisa kalian gunakan di dalam studio rekaman. Harganya terbilang cukup mahal yaitu Rp. 10.000.000.
Mic Behringer XM8500
Salah satu rekomendasi mikrofon murah dibawah 500 ribuan, kalian bisa menggunakannya untuk keperluan standup comedy atau keperluan konser. Dengan berat hanya 240 gram, tentu ringan dan bisa kalian bawa kemana-mana.
Mic Harman AKG D5
Memiliki pola tangkapan supercardioid, cocok untuk kalian gunakan sebagai standing mic beberapa acara. Beratnya hanya 320 gram, dan kalian bisa memiliki dengan harga Rp. 2.100.000.
Ada tambahan mengenai microphone (mic) yang biasa kalian gunakan selain diatas? Tulis dikomentar yuk, apa rekomendasi microphone (mic) menurut kalian!