Siapa bilang sih oli mobil untuk motor itu kurang baik? Sampai sekarang gue masih menggunakannya kok. Mesikupun pada awalnya gue menggunakan MPX, enduro racing dan shell AX7 (klik buat baca reviewnya) pernah gue gunakan untuk kendaraan pribadi gue. Banyak kelebihannya, tapi ada juga beberapa kekurangan yang gue rasakan.
Setelah saya melakukan ubahan pada CDI, saya agak sedikit merasakan perubahan yang terjadi pada kendaraan yang saya gunakan. Setelah melalui perbincangan yang cukup membuat bingung, akhirnya saya mencoba mengganti oli motor gue dengan oli mobil.
Untuk pembahasan masalah CDI, kalian bisa baca pengalaman gue tentang mengganti CDI dan beberapa detail yang gue sarankan.
Oli fastron untuk motor gue saat ini menggunakan pertamina fastron techno. Mengutip perkataan yang dijelaskan oleh pihak pertamina, yang berisi:
“Pelumas fastron techno ini merupakan pelumas mobil unggulan dengan teknologi “Nano Guard” dengan molekul terkecil sehingga mampu menjangkau celah terkecil hingga mampu membersihkan dan mendinginkan mesin dengan sempurna sehingga membuat mesin selalu seperti baru.”
Apakah gue panik mendengar oli fastron untuk motor yang gue gunakan saat ini? Tentu tidak, karena sudah melakukan perbincangan sebelumnya dengan para pengguna oli ini, bahkan ada yang menggunakan oli mobil disel untuk kendaraan kesayangannya.
Efek Penggunaan Oli Fastron Untuk Motor
Apa sebenarnya efek yang terjadi ketika menggunakan oli fastron untuk motor yang sehari-hari gue gunakan saat ini? Saya menyarankan untuk JANGAN DIGUNAKAN pada kendaraan kalian, karena akan menyebabkan beberapa hal, diantaranya:
Gagal Fungsi Pada Rem
Mengapa saya bilang demikian? Menurut pengalaman yang gue rasakan, ketika menggunakan oli fastron untuk motor saat ini adalah tarikan gas menjadi lebih ringan. Apakah benar demikian atau hanya sugesti otak gue nih?
Berbeda ketika menggunakan oli motor, yang gue rasakan ketika kita ingin menarik gas lebih dalam, jalan yang kita tempuh sedang dalam kedaan macet. Mau tidak mau harus melakukan pengereman. Padahal, tenaga asli motor belum keluar sepenuhnya.
Lupa Gear Positions
Kalau ini, beneran gue alami sendiri ketika menggunakan oli fastron techno hijau pada motor gue. Ketika baru masuk gigi 1 dan posisi tuas gas masih setengah, jarum speedo meter mulai menunjukan angka yang kurang bersahabat, 25kpj.
Setelah menaikan gigi, semakin tidak jelas jarum speedo meter pada motor, dan pada akhirnya saya sendiri lupa sekarang ada di gigi berapa. Kembali teringat ketika saya sedikit melirik ke arah speedo meter barulah tahu gigi berapa gue sekarang.
Suara Motor Lebih Halus
Ini yang bikin bahaya kalau menggunakan oli fastron untuk motor. Buat kalian yang suka mengantuk ketika berada ditengah kemacetan atau jalan sepi, ketika menggunakan pelumas yang satu ini bisa dibilang minim suara dan getaran pada kendaraan.
Padahal, motor yang saya gunakan masih dalam keadaan transisi dari oli sebelumnya. Alias masih belum bisa move on, kaya orang pacaran aja. Habis putus, move on-nya pasti lama.
Atas dasar ketiga hal itulah saya menyarankan JANGAN menggunakan oli fastron techno hijau untuk motor kesayangan kalian. Meskipun, harga yang masih cukup terjangkau diantara 75ribu sampai 90ribu (beda toko, beda harga) jika kalian tidak ingin merasakan hal-hal seperti diatas ya.
Sejujurnya, saya menyesal menggunakan oli mobil yang satu ini. Tapi, karena sudah kepalang ya sudah biarkan saya ganti oli kendaraannya beberapa bulan kedepan. Meskipun, banyak orang yang menyarankan untuk tidak menggunakan oli mobil untuk motor kesayangan gue.
Kalau dipakai di motor matic boleh ga? Trus apa memang ada bedanya oli motor matic dengan motor biasa?
Kalau untuk perbedaannya, memang ada mas. Tapi, kalau untuk penggunaan oli ini untuk matic, saya kurang tahu deh. Saya fokusnya ke motor yang saya gunakan soalnya.
Buat lebih jelas, bisa lihat di sini mas : http://m.kaskus.co.id/thread/51963782582acfeb0100000b/penggunaan-oli-mobil-pcmo-hdeo-untuk-motor/
aku gak pernah ganti oli sendiri, kasih montir :-D
Aku juga baru2 ini aja kok mba buat ganti oli sendiri :)
kalo ane sih malah gak merekomendasiin oli mobil di pake in di motor om, sepengalaman ane pake pertamina xp 10-30w kalo ga salah memang awal tarikan enak (ya abis ganti oli emang gitu kali ya wakakak) tapi setelah beberapa KM kok kopling sering slip bahkan pernah dai gigi 4 balik ke gigi 3 (ini kacau sih). nah setelah ane cari2 ternyata di oli mobil ada kandungan buat “melicinkan” enah namanya apa makannya oli mobil walaupun udah KM tinggi masih alus gak terlalu nglitik kaya motor. selain itu mobil kan pake sistem kopling kering sedangkan motor pake sistem kopling basah. artinya kopling motor itu terendem sama oli mesin jadi kalo pake oli mobil emang awalnya enak tapi lama kelamaan zat “pelicinnya” itu bikin sering slip kopling yang mana malah cepet ngrusak komponen mesin. itu sih dari pengalaman sama pengetahuan ane om. mana tau ada yang salah mohon dikoreksi. btw ane juga pengendara absolute revo om hehe… mau sharing aja nih. oiya kalo absolute revo itu emang boros ya om? atau karena tanki bensin kecil jadinya sering mampir ke pom ya?
Wah, terima kasih sharingnya mas Fajar. Emang beda jenis oli, beda juga feelnya. Kenapa, karena tergantung setup motornya sendiri kaya gimana. So far, ane pake Fastron Techno (Hijau) aman kok. Kalau masalah bensin, daku sekarang pake v-power, seminggu 1x sih ke pom. Itu juga sekali ngisi full tank :)